Dari kejauhan
Jernih Mata Air terdengar berjatuhan
Coba tuk ku yakinkan kembali adanya Sayup
Kebisingan yang indah ini di penghujung Fajar
Nyatanya bukanlah Mata Air yang terdengar Seindah itu
Melainkan, Ialah Air Matanya yang berjatuhan
Seolah menyejukkan tiap hati yang bernyawa
Di Sudut Ruang itu, ku dapati Malaikat Terindah
Bersimpuh Anggun dibawah Hamparan Suci Permadaninya
Teduh terdengar segala pengharapannya
Di dalam lembut Lisan yang Bersahaja
Di tiap Bait Kidung Doa-Mu Bunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar